BANDARLAMPUNG, RUANGBERITA.CO.ID – Perkembangan teknologi saat ini memberikan banyak manfaat dan memudahkan pekerjaan maupun aktivitas kita sehari-hari. Dengan adanya perkembangan teknologi, ilmu pengetahuan dan kebutuhan tersebut, lahirlah sebuah inovasi hampir di setiap lini kehidupan. Tak terkecuali, inovasi pada sektor ekonomi keuangan. Kini, hanya dengan menggunakan gawai, transaksi dapat dengan mudah diselesaikan. Tentunya, hal tersebut tak lepas dari peran Quick Response Code Indonesia Standard atau biasa disingkat QRIS. Rabu (8/5/2024)
QR Cross-border memiliki peran penting untuk meningkatkan efisiensi transaksi, mendukung digitalisasi perdagangan dan investasi, dan menjaga stabilitas makroekonomi dengan memperluas penggunaan penyelesaian transaksi menggunakan mata uang lokal (LCS). Untuk itu, Bank Indonesia mendukung penggunaan Qris di sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di provinsi Lampung.
“Penggunaan digitalisasi pembayaran melalui QRIS akan mempermudah, mempercepat, dan lebih murah ini yang terus kita dorong. Untuk saat ini, pengguna Qris di Lampung tumbuh 3,34 % dibanding bulan Desember tahun 2023, dengan perkembangan nominal transaksi Qris pada Maret 2024 meningkat 168,3 % yoy, dan untuk jumlah merchant tumbuh 4,77 % ytd, ” papar Alex saat memberikan pemaparan di kegiatan Bank Indonesia Bersama Media (BBM) triwulan II 2024, Bukit Randu , Rabu (8/5/2024).
Lanjutnya, Bank Indonesia terus melakukan berbagai upaya perluasan penggunaan Qris di provinsi Lampung dengan berbagai program.
“Diantaranya dengan memberikan reward ke tenant kuliner dengan transaksi Qris tertinggi, Kick of program sekelik BI Lampung untuk Genbi (Sqan Qris), Qris exp di kuliner FIFgrup, promo transaksi Qris di coffe shop, Qris experience di sekolah, jelasnya.
Alex menyampaikan berdasarkan data di Bank Indonesia, Jumlah merchant Qris terbanyak di provinsi Lampung terpusat di kota Bandarlampung yakni sebesar 49%, Lampung tengah 10%, Lampung Selatan 9%, dan kota Metro 6%.
“Sedangkan berdasarkan UMKM , penerapan UMKM paling besar berada pada kategori UMKm Mikro dengan pangsa sebesar 61% dikarenakan model bisnis pembayaran Qris yang relatif mudah dan murah.Untuk usaha kecil 32%,usaha menengah 4%, dan usaha besar 4%,” ungkapnya.
Sementara itu, usai mengisi kegiatan Bank Indonesia bersama Media, Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Lampung, Junanto Herdiawan
mengatakan pelaksanaan digitalisasi ekonomi di wilayah provinsi Lampung akan terus ditingkatkan untuk menumbuhkan perekonomian daerah pada 2024.
“Kami akan terus mendorong peran Bank Indonesia di daerah untuk mendukung pemerintah daerah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tahun ini. Salah satunya melalui peran digitalisasi perekonomian,” paparnya. (RB)