Ditengah Dinamika Ketidakpastian Global, Kinerja Ekonomi Indonesia Masih Cukup Resilien dan Terjaga

BANDARLAMPUNG, RUANGBERITA.CO.ID – Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) Indonesia pada triwulan l-2024 masih dalam kondisi terjaga, didukung oleh kondisi fiskal, moneter, dan sektor keuangan yang stabil.Jumat (3/5/2024)

Namun, terdapat peningkatan ketidakpastian dan gejolak geopolitik global yang mendorong peningkatan tekanan di pasar keuangan global dan domestik.

KSSK akan terus melakukan asesmen forward looking atas kinerja perekonomian dan sektor keuangan terkini seiring risiko ketidakpastian ekonomi global yang meningkat serta gejolak geopolitik dunia yang eskalatif.

Menteri Keuangan, Gubenur Bank Indonesia (Bl),Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK),dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)dalam Rapat Berkala KSSK ll- 2024 pada hari Selasa, 30 April 2024 berkomitmen untuk terus memperkuat koordinasi dan sinergi,serta meningkatkan kewaspadaan ketidakpastian ekonomi dan pasar keuangan global serta gejolak geopolitik yang eskalatif, termasuk rambatannya pada perekonomian dan sektor keuangan domestik.

Outlook pertumbuhan ekonomi global diprakirakan relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan.Dalam laporan terbaru World Economic Outlook April 2024,IMF memproyeksikan ekonomi global stagnan di level 3,2% yoy di tahun 2024.Sementara itu, perekonomian Amerika Serikat(AS) tumbuh pada level 2,5% yoy di tahun 2023, dan diprakirakan kembali menguat ke 2,7% yoy di tahun 2024 seiring dengan kuatnya permintaan domestik dan aktivitas manufaktur AS yang masih ekspansif.

Masih kuatnya kinerja ekonomi AS tersebut diikuti dengan kembali meningkatnya laju inflasi dalam beberapa bulan terakhir, sehingga mendorong potensi penundaan dimulainya pemangkasan suku bunga acuan The Fed (high for longer).Di sisi lain,Tiongkok diprakirakan tumbuh melambat dari 5,2%yoy ditahun 2023 ke level 4,6% yoy di tahun 2024.

Memasuki bulan April 2024, dinamika ekonomi keuangan global berubah cepat dengan kecenderungan kearah negatif akibat eskalasi perang di Timur Tengah dan ketegangan geopolitik yang makin tinggi.

Kebijakan moneter AS yang cenderung mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama -dan penundaan pemangkasan suku bunga federal (Fed Fund Rate)-serta tingginya yield US Treasury telah menyebabkan terjadinya arus modal portfolio keluar dari negara-negara emerging dan pindah ke AS serta menyebabkan penguatan mata uang US Dollar dan melemahnya nilai tukar mata uang berbagai negara.

Ke depan, risiko terkait potensi penundaan pemangkasan FFR,tingginya yield US Treasury, penguatan US Dollar dan eskalasi ketegangan geo politik global akan terus dicermati.KSSK terus siaga mengantisipasi dengan respons kebijakan yang sinergis dan efektif untuk memitigasi dampak negatif dari rambatan tekanan dan ketidakpastian global terhadap perekonomian domestik dan stabilitas sistem keuangan Indonesia.

Di tengah dinamika ketidakpastian global,kinerja ekonomi Indonesia masih cukup resilien.Pertumbuhan ekonomi di triwulan 12024 diprakirakan tetap berada di atas 5,0%dan menguat dibandingkan triwulan IV tahun 2023 didukung permintaan domestik yang tetap kuat, baik di sisi konsumsi pemerintah, konsumsi rumah tangga,dan konsumsi LNPRT, seiring dengan penyelenggaraan Pemilu, kenaikan gaji ASN,dan pemberian THR dengan Tukin 100%. (RB)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *