Empat Anak Alami Kekerasan Fisik di Panti Asuhan Yayasan Qoroba Mulya

BANDARLAMPUNG, RUANGBERITA.CO.ID – Empat orang anak di Yayasan panti asuhan Qoroba Mulya yang berada di jalan Soekarno Hatta No 89/32 kelurahan Way Dadi Baru, Kecamatan Sukarame di duga mengalami penganiayaan kekerasan fisik. Kamis (1/5/2025).

Keempat anak tersebut berinisial DS, ME, IL, dan JY. DS mengungkapkan pelaku penganiayaan kekerasan fisik tersebut diduga pria bernama Arob. Pelaku tersebut tak lain adalah ketua pengurus yayasan tersebut.

“Kejadiannya tadi habis magrib, saya di pukuli oleh Abi Arob,” ucapnya.

Menurut DS, dirinya  dan dua orang rekannya ME, JY, mendapatkan kekerasan fisik lantaran ketahuan melakukan pekerjaan sampingan sebagai juru parkir. Mereka mengaku melakukan pekerjaan parkir lantaran untuk membantu biaya sekolah dan mengurangi beban orang tuanya dikampung.

“Saya dan dua rekan saya ketahuan parkir terus saya digebukin, dijambak rambut bagian belakang, dan digampar, teman saya juga ditedang, dijambak, sampai di tinjau perutnya,”paparnya.

“Uang parkir hari ini di ambil sama umi (istri dari Arob),” imbuh siswa kelas XI.

Sementara itu, hal yang senada  juga diungkapkan oleh ME bahwa dirinya mengalami kekerasan fisik karena telat melaksanakan ibadah sholat isya.

“Saya telat sholat karena ketiduran, tanpa basa basi saya langsung dipukuli,” jelasnya.

Budi Utomo yang merupakan paman dari DS mengatakan bahwa kekerasan seperti ini kerap terjadi, dan saat ini dirinya meminta keadilan karena keponakannya mengalami luka memar di bagian wajah.

” intinya saya minta keadilan.Karena dahulu pernah ada kejadian serupa, dan kebetulan korbannya anak saya. Pada saat itu pernah ada perjanjian, kalau ada anak yang memang tidak bisa diatur ya dikeluarkan tapi tidak dengan disertai kekerasan,” katanya.

“Kita sudah melakukan visum di RS Airan Raya, danĀ  akan kita laporkan ke pihak yang berwajib,” imbuhnya.

Terpisah, Wahyu salah satu warga,yang juga merupakan alumni dari yayasan tersebut mengaku bahwa dirinya kerap menerima curhatan dari anak-anak yayasan Qoroba Mulya dan sudah menjadi rahasia umum kalau pihak yayasan kerap melakukan tindakan kekerasan ketika anak-anak melakukan kesalahan.

“Saya tinggal disini sudah enam bulan, mereka sering jajan di warung saya. Disitu mereka suka curhat selain dipukul kalau melakukan kesalahan, mereka mengaku kalau bantuan sekolah seperti KIP yang mereka terima di potong oleh Yayasan Qoroba Mulya, atau kalau dapat bantuan dari donatur dipotong dengan alasan untuk membeli beras,” katanya.

“Nah, karena anak-anak ini sudah tidak memiliki uang lagi, anak-anak ini minta solusi ke saya, muncul lah ide untuk parkir agar mereka bisa mencari uang tambahan untuk ongkos sekolah.Salahnya mungkin mereka tidak izin ke pihak panti saat mau keluar parkir sehingga malam pada saat ketahuan mereka di pukuli dan diusir,” imbuhnya.

Saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp menanyakan kebenaran tersebut dan pihak yayasan Qoroba Mulya menyangkalnya.

” Itu tidak benar. Anak-anak tersebut dikeluarkan karena sudah banyak melakukan pelanggaran.Sudah banyak dimaklumi, seperti keluar malam tanpa izin, merokok, punya hp tanpa izin, an pernah juga bobol gudang panti. Kita juga sudah hubungi pihak wali atau orang tua, dan besok akan dijemput,” kata Umi Rina yang merupakan istri dari Arob pemilik Yayasan Qoroba Mulya.

Dari pantauan dilapangan, setelah mendapatkan kekerasan fisik, keempat siswa ini di usir dan saat ini berada di sebuah gardu tepat didepan yayasan tersebut berikut tas-tas yang berisi pakaian dan perlengkapan sekolah mereka. (Din/LN)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *