BANDARLAMPUNG, RUANGBERITA.CO.ID – Ratusan petani singkong menggeruduk wilayah kantor Gubernur Lampung di jalan Wolter Monginsidi No.69 Talang, kecamatan Teluk Betung Selatan pada Senin (13/1/2025).
Meskipun cuaca gerimis, mobilitas petani singkong dari tujuh Persatuan Petani Usaha Kebun Indonesia (PPUKI) yakin dari PPUKI Lampung Tengah, Mesuji, Lampung Timur, Way Kanan, Lampung Utara, Tulang Bawang dan Tulang Bawang Barat.
Aksi masa yang digelar sejak Senin pagi ini menuntut terkait anjloknya harga singkong yang saat ini terpantau masih menduduki angka Rp 900 per kilogram.
Melalui poster-poster dari karton serta orasi dari atas truk, masssa meneriakkan tuntutannya. Mereka menuntut agar harga singkong dinaikkan sesuai dengan janji Pj. Gubernur Lampung, Samsudin yang sebelumnya menyepakati harga singkong di angka Rp 14.000 per kilogram dengan rafraksi sebesar 15 %.
Diketahui, kesepakatan ini direncanakan mulai berlaku pada 24 Desember 2024 , namun hingga saat ini implementasi kesepakatan tersebut tak kunjung direncanakan karena belum ada kesepakatan dari pihak perusahaan.
Hingga berita ini diturunkan, Pj Gubernur Samsudin belum terlihat menemui aksi massa. Para petani murka karena tak terrealisasinya kesepakatan kenaikan harga singkong sejak akhir tahun lalu.
Massa tampak geram, aparat kepolisian tetap berusaha tenang melihat kondisi aksi. Dari pihak kepolisian, via pengeras suara, berusaha meredam emosi massa yang mulai bergejolak lewat pengeras suara mobil komando mereka.
Salah satu petani asal Mesuji, Sartono berharap agar pemerintah dan perusahaan segera menemukan solusi terbaik agar kesejahteraan petani singkong terwujud.
“Harga singkong tidak sebanding dengan harga produksi, jadi kami berharap ada tawaran solusi yang diberikan agar kami tidak merasa dirugikan sehingga kesejahteraan kami terwujud. Kami hanya menuntut pemerintah dapat memenuhi janjinya,” harapnya. (Din/LN)
