BANDARLAMPUNG, RUANGBERITA.CO.ID- Siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) berinisial RAP yang dikabarkan hilang kini telah ditemukan, ternyata RAP disekap oleh teman prianya. Sabtu (20/1/2024).
Hal tersebut diungkapkan oleh Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Dennis Arya Putra menjelaskan, bahwa RAP dibawa oleh teman prianya ke sebuah penginapan dan dipaksa melakukan hubungan suami istri.
Pelaku pun telah ditangkap dan ditahan di Mapolresta Bandar Lampung pada Kamis, 18 Januari 2024. Adapun inisial pelaku yakni AIP (15).
“Pelaku sudah diamankan kemarin (kamis) di kediamannya. Pelaku berinisial AIP, merupakan teman korban,” ungkapnya, Jumat (19/1/2024).
Dennis menjelaskan, korban awalnya pamit ke orang tua lantaran diajak pergi oleh AIP. Namun, korban rupanya dibawa ke sebuah penginapan yang berada di Bandarlampung. Korban pun dipaksa melakukan hubungan suami istri dengan pelaku.
“Jadi korban ini sebelumnya pamit pergi dari rumah dan diajak pelaku, kemudian korban dibawa ke sebuah penginapan di wilayah Kalibalok, Bandarlampung. Di sana korban dipaksa pelaku untuk melakukan hubungan layaknya suami istri,” ucapnya.
Dennis juga menerangkan, saat berada di penginapan tersebut selain dipaksa melayani pelaku. RAP tidak diperbolehkan pulang oleh pelaku.
“Dia ditahan didalam kamar itu, dia tidak diperbolehkan pulang oleh pelaku,” ungkapnya.
Atas perbuatannya, Pelaku dijerat dengan Pasal 81 UU RI Nomor 17 tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas UU RI Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Pasal 332 KUHP.
Sebelumnya, seorang siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 12 Bandar Lampung, RAP (16), dikabar hilang (Kamis, 18/1).
Menurut ayahnya, Dedi Novia Raya, Ratu pergi meninggalkan rumah pada tanggal 16 Januari 2024 pukul 12 siang, setelah dijemput oleh dua orang lelaki tak dikenal menggunakan sepeda motor.
“Ciri-ciri persisnya kita nggak tahu, namun dari CCTV yang terpasang di rumah tetangga itu terlihat dua orang pria saja,”ungkapnya, Rabu (17/1).
Menurutnya, sebelum pergi , Ratu sempat berpamitan kepada ibunya untuk pergi bersama temanya.
“Kemarin itu dia ini pamitan, katanya mau tempat temannya sebentar. Tapi dia nggak ngomong ke rumah siapa, dia juga nggak bilang pergi sama siapa,” katanya.
Upaya keluarga untuk menghubungi Ratu melalui nomor handphone tidak membuahkan hasil, dan nomor tersebut kini tidak aktif. Bahkan, upaya terakhir untuk menelepon ditolak.
Keluarga yang semakin cemas telah mendatangi rumah teman-teman dekat Ratu, menghubungi pihak sekolah, dan meminta bantuan dari pihak berwajib. (Rb)