Kemendukbangga/BKKBN Maksimalkan Isu Bonus Demografi untuk Mencapai Indonesia Emas

BANDARLAMPUNG, RUANGBERITA.CO.ID- Sekretaris Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN  Prof. Budi Setiyono, S.Sos., M.Pol.Admin., Ph.D. memaksimalkan isu bonus demografi dengan mengoptimalkan usia produktif dan menjaga kualitas sumber daya manusia (SDM) sebagai kunci untuk mencapai “Indonesia Emas”. Kamis (28/8/2025).

Dalam pemaparannya, Prof. Budi menjelaskan bahwa visi Indonesia Emas 2045 dicanangkan bertepatan dengan 100 tahun kemerdekaan Indonesia. Salah satu landasan penting dari visi tersebut adalah memaksimalkan bonus demografi, yakni kondisi ketika jumlah penduduk usia produktif (15–65 tahun) lebih besar dari usia non-produktif (>50%).

“Deviden Bonus demografi adalah peluang, tetapi juga tantangan. Pada masa ini, kita dihadapkan pada persoalan kompleks, mulai dari ketimpangan akses pendidikan, kesehatan, hingga lapangan kerja. Transformasi menuju Indonesia Emas tidak akan berjalan tanpa kolaborasi lintas sektor,” tegas Prof. Budi.

Menurutnya Ada beberapa sektor yang menjadi strategi utama untuk memaksimalkan bonus demografi, yakni :

1. Optimalkan Usia Produktif
Dengan mengoptimalkan usia produktif menjadi fokus utama bagaimana memanfaatkan usia produktif (15-64 tahun) yang sedang tinggi untuk mengakselerasi kesejahteraan bangsa.

2. Fokus pada SDM Berkualitas
Pembangunan keluarga tidak lagi hanya pengendalian jumlah anak, tetapi diarahkan untuk menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing. 

3. Sinergi Lintas Sektor
Mengajak berbagai kementerian dan pemerintah daerah untuk bersama-sama merancang strategi dan memikirkan cara mengkapitalisasi bonus demografi. 

4. Penguatan Pembangunan Keluarga Dini
Menguatkan peran keluarga, termasuk keterlibatan ayah dalam pengasuhan, serta pengembangan sekolah siaga kependudukan (SSK) untuk mempersiapkan generasi muda. 

”  Upaya ini dilakukan melalui strategi lintas sektor kementerian dan daerah, revisi undang-undang, serta program pembangunan keluarga yang menyasar kualitas generasi muda dan keluarga secara menyeluruh.,” ungkapnya.

Sementara itu,  kepala  perwakilan BKKBN provinsi Lampung,  Soetriningsih, S.Sos., M.Si menyampaikan untuk meningkatkan SDM yang berkualitas dan mewujudkan Indonesia emas , BKKBN provinsi Lampung  memiliki beberapa program unggulan seperti  program gizi  yang difokuskan ke masalah stunting dengan memberikan nutrisi, edukasi dan juga sanitasi yang disebut juga gerakan orang tua  asuh mencegah stunting.

Program tamasya ( taman asuh sayang anak) kita menyasar  daicare dengan memberikan ilmu pengetahuan  parenting perawatan anak bagi  para pengasuh yang ada di penitipan anak .

” Perawat atau pengasuh anak yang menjaga ini memiliki sertifikat  pengetahuan  parenting dasar anak,” ujarnya.

Program selanjutnya  gerakan ayah teladan Indonesia  program yang bertujuan meningkatkan peran ayah dalam keluarga.

“Nanti disini  tugas dan peran ayah itu kita optimalkan dimana setiap ayah harus mengantarkan anaknya ke sekolah atau mengambil raport anak,” ujarnya.

Dan yang terakhir Gerakan  Lansia  Berdaya , program ini fokus pada pemberdayaan lansia.

Dengan adanya program unggulan dari BKKBN ini memiliki tujuan untuk  mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bermutu , menurunkan angka stunting dan mencapai Indonesia Emas 2045 . (Din/LN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

0 Shares
Share via
Copy link