BANDARLAMPUNG, RUANGBERITA .CO.ID – Mahasiswa program studi (prodi) Pendidikan Jasmani Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung curhat keluh kesah melalui unggahan video.Senin (22/1/2024)
Dalam unggahan tersebut, mereka mengeluhkan sempat ditelantarkan saat mengikuti program kuliah kerja lapangan (KKL) ke Bali, Bromo dan Yogyakarta.
“Unila lagi, Unila terus. Awali 2024 dengan penipuan,” dikutip dari akun Tiktok @pun10
Akun tersebut menceritakan bahwa ia telah membayar Rp4,1 juta untuk trip Bali-Bromo-Yogyakarta.
“Bayar 4,1, juta untuk trip makan minum ditanggung, tidur di hotel kenyataannya?? bikin nangis,” jelasnya.
Kemudian dalam video tersebut, memperlihatkan destinasi apa saja yang telah didatangi.
“Universitas Ganesha, Bedugul, Barong, Kute, Pantai Melati, Seafood Pinggir Pantai, Last Top di Bali Tanah Lot,” tambahnya.
Namun, persoalan baru terjadi saat tengah berada di rumah makan dekat Pelabuhan Gilimanuk, Bali.
“Perjalanan ke Bali itu semua sudah sesuai tapi mulai masalah datang di keberangkatan menuju Bromo. Saat itu kami ditelantarkan mulai dari jam 4 sore,” katanya, Minggu (21/1).
Dia menjelaskan, di rumah makan dekat Pelabuhan Gilimanuk itu dia bersama mahasiswa lainnya mengaku telantar tanpa kejelasan hingga bermalam di rumah makan tersebut.
“Jam 1 malam itu pihak biro travel buka omongan ternyata mereka itu belum membayar lunas bus-nya, jadi bus itu mogok enggak mau jalan karena dari atasan bus mereka di tellpon jangan jalan karena belum ada pelunasan,” jelasnya.
“Kami kena dampaknya juga jadi kami ditelantarin. Kami juga enggak dikasih tempat nyaman,” sambungnya.
Padahal menurutnya, ia bersama mahasiswa lainnya telah melunasi biaya untuk program KKL tersebut sebesar Rp 4,1 juta per mahasiswa.
“Seharusnya kami enggak perlu tahu masalah apa pun yang terjadi dibelakang layar entah persoalan uang dan lainnya, karena kami sudah nyerahin uang,” ujarnya.
Karena persoalan itu, ia bersama ratusan mahasiswa lainnya pun akhirnya tak jadi melanjutkan perjalanan KKL ke beberapa tempat di Bromo dan Yogyakarta.
“Akhirnya sampe Lampung. Yang dirugikan bukan cuma uang, fisik, mental juga dirugikan banget! Lebay? Kondisi ekonomi orang beda-beda, dengan disuruh beli makan dan minum sendiri udah ngerugiin orang banget. Semoga kasusnya bisa sampe di telinga bu Rektor juga, dan semoga gak lepas tanggung jawab,” pungkasnya.
Hingga berita ini ditulis, postingan tersebut telah disukai sebanyak 5,269. Sementara penayangan mencapai 61,400 tayangan dan telah dikomentari lebih dari ratusan komentar.
Sementara itu, melansir keterangan resmi Universitas Lampung (Unila) dalam situs resminya menyampaikan, bahwa Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani FKIP, Dr. Heru Sulistianta memastikan perjalanan 130 mahasiswa yang mengikuti Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ke Bali, Bromo, dan Yogyakarta aman.
“Saat ini, mahasiswa KKL sudah berada dalam perjalanan pulang menggunakan kapal dan diperkirakan tiba di Unila sekitar jam 10 pagi,” ujarnya.
Heru menjelaskan, sebelumnya diberitakan perjalanan mahasiswa KKL sempat mengalami kendala.
Persoalan tersebut terjadi karena ada proses keterlambatan pelunasan oleh pihak travel dengan pihak PO Bus.
Akibatnya, pihak PO Bus enggan melanjutkan perjalanan. Namun, kendala tersebut sudah diatasi dengan baik.
“Meski ada sedikit penundaan, dipastikan masalah tersebut sudah terselesaikan antara pihak travel dan PO Bus,” katanya.
Ia pun berkomitmen akan mengantisipasi hal serupa di masa mendatang dengan meluncurkan dan lebih berhati-hati dalam melibatkan pihak ketiga pada kegiatan KKL selanjutnya.
Dijelaskan Heru, KKL merupakan kegiatan penting dalam pengembangan kompetensi siswa, dengan tujuan utama agar mereka dapat mengembangkan pemahaman terhadap berbagai sarana, fasilitas, dan kegiatan tridarma pada lembaga yang menjadi tujuan KKL.
Manfaatnya pun tidak hanya terbatas pada aspek akademis, namun juga mencakup terjalinnya hubungan dan kerja sama yang saling menguntungkan.
Perlu diketahui, pada pelaksanaan KKL kali ini, 130 mahasiswa Unila berkunjung ke Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksa) di Bali, Bromo, dan Yogyakarta selama delapan hari, 14-21 Januari 2024.
Dengan penyelesaian yang cepat dan baik, mahasiswa Prodi Penjas Unila kini dapat pulang dengan tenang, menjadikan pengalaman KKL mereka tidak hanya bermanfaat secara akademis, tetapi juga memberikan wawasan akan dinamika kehidupan di masyarakat.
Pihak Unila mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut berkontribusi dalam menyelesaikan masalah ini dengan cepat. Mereka juga memastikan, seluruh mahasiswa KKL mendapatkan bantuan dan dukungan penuh selama perjalanan pulang. Universitas berharap agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. (Rb)