Debat Pilwakot Perdana, Reihana Sentil Pelayanan Disdukcapil

BANDARLAMPUNG, RUANGBERITA.CO.ID – Pasangan calon nomor 1 , Reihana-Aryodhia sentil pelayanan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) kota Bandarlampung yang di nilai lambat dan kurang nyaman bagi masyarakat. Selasa (29/10/2024).

Menurut Reihana, layanan di Disdukcapil dianggap lambat dan kurang efesien dalam pengurusan administrasi dokumen kependudukan seperti E-KTP, ramainya masyarakat yang berada di gedung itu membuat masyarakat tidak nyaman.

“Kita harus merubah bentuk kantor Disdukcapil agar masyarakat lebih nyaman saat mengurus administrasi kependudukan,” ujar Reihana di debat Perdana Pilwakot, Senin malam (28/10) di hotel Emersia

Reihana menegaskan bahwa masyarakat kota Bandarlampung masih banyak yang sulit untuk mendapatkan E-KTP.

” Pembuatan E-KTP memang gratis,di Pemda ada mall pelayanan publik, tidak bisa terintegrasi dengan kantor catatan sipilnya. Dalam membuat suatu program perencanaannya harus teliti,agar masyarakat lebih mudah mendapatkan pelayanan yang akan diberikan,” tegasnya.

Reihana menekankan pentingnya perbaikan dalam pelayanan tersebut. Ia bahkan menyoroti bahwa pelayanan yang lambat akan menghambat kemajuan kota.

“Semestinya itu harus bisa diselesaikan karena semua tugas pokok dan fungsi dari dinas itu sudah tertera didalam aturan yang ada dari walikota.Seharusnya kita berikan pendidikan ke masyarakat agar mengerti penggunaan sistem elektronik dalam pembuatan E-KTP. Bagaimana bisa Bandar Lampung menjadi smart city kalau layanan e-KTP selalu terlambat,” ucapnya.

Sementara itu, Aryodhia menyarankan agar pelayanan Disdukcapil lebih cepat sehingga penduduk yang ingin mengurus dokumen kependudukan bisa terealisasi.

Menanggapi hal tersebut, Eva Dwiana membantah adanya keterlambatan dalam pelayanan Disdukcapil di masa jabatannya.

“Kami bukan terlambat, tapi kami berhati-hati karena banyak sekali warga yang bukan Bandarlampung masuk ke Bandarlampung,”ucapnya.

Eva terlihat gagap saat menjelaskan ketersediaan modul yang sempat kosong beberapa waktu sehingga menyebabkan keterlambatan layanan E-KTP.

“Saya tiap hari keliling dan melihat pelayanan Disdukcapil, beberapa bulan yang lalu sempat terlambat, modul kurang dan tidak ada, tapi ini karena blanko yang kosong. Tapi setelah kita sampaikan ke pusat, pelayanan langsung bisa terselesaikan,” katanya.

Petahana Eva Dwiana menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan langkah-langkah terbaik salah satunya dengan cara melakukan pelayanan jemput bola dengan mengantarkan E-KTP yang sudah jadi ke masyarakat langsung.

“Untuk warga yang tidak bisa hadir ke Disdukcapil karena sakit, atau cacat kami antarkan, jadi keterlambatan itu tidak kesengajaan dari kami. Dan nanti kedepannya, Eva-Deddy akan meningkatkan pelayanan lebih baik lagi, maka kami akan meminta kembali kepada pemerintah pusat untuk menambahkan pencetakan E-KTP ke pemerintah kota Bandarlampung,” bebernya. (Din)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *