Remaja 17 Tahun Asal Peringsewu Ditemukan Tewas setelah Terseret Arus Sungai way Bulok

BANDARLAMPUNG , RUANGBERITA.CO.ID – Tim SAR Gabungan berhasil menemukan dan evakuasi Aksel Rama Rafliansyah dalam keadaan Meninggal Dunia. Selasa (5/3/2024)

Jalannya Pencarian memasuki pada hari ketiga, Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Tim Rescue Kansar Lampung, Polres Pringsewu, Babinsa Pringsewu, BPBD Pringsewu, Damkar Pringsewu, Puskesmas Yogja Pringsewu, FRRL (Forum Rescue Relawan Lampung), IEA (Indonesian Escorting Ambulance), Persada, dan masyarakat sekitar melaksanakan briefing pada pukul 07.00 WIB.

Komandan Tim Rescue Basarnas Lampung yang berada di lokasi Rakhmat Afriza menyatakan bahwa korban terbawa arus dan tenggelam di Sungai Way Bulok Pringsewu telah ditemukan.

“Korban a.n. Aksel (17) telah ditemukan sekitar pukul 07.35 WIB dalam keadaan meninggal dunia. Selanjutnya korban dibawa menuju ke rumah duka,” pungkas Rakhmat.

Sebelumnya seorang remaja bernama Aksel berusia 17 tahun warga Desa Sidoharjo, Pringsewu ditemukan meninggal dunia, setelah hanyut terbawa arus sungai Way Bulok pada Minggu, 3 Maret 2024.

Kejadian berawal pada minggu sekira pukul 16.30 WIB, kala itu lima orang remaja asyik berenang di sungai.

Tiba-tiba debit air sungai naik dengan arus sangat kuat dan menyeret kelima remaja tersebut.

Akibatnya, empat orang berhasil selamat, dan satu orang masih dalam pencarian.

Kemudian, Sekertaris Desa (Sekdes) Sidoharjo menghubungi Kantor Basarnas Lampung untuk meminta bantuan pencarian.

Adapun data korban yang hanyut tersebut ialah Aksel Rama Rafliansyah Bin Sugiyanto merupakan warga Desa Sidoharjo Rt 11 No. 003, Pringsewu.

Kepala Kantor Basarnas Lampung Deden Ridwansah mengerahkan 1 tim rescue Kantor Basarnas Lampung untuk menuju lokasi dan melakukan pencarian.

Pukul 21.23 WIB tim tiba di lokasi kejadian dan melakukan assessment dengan unsur SAR Gabungan yang terdiri dari Polsek Pringsewu, BPBD Pringsewu, Damkar Pringsewu, IEA (Indonesian Escord Ambulance) dan masyarakat sekitar.

Setelah assessment, tim SAR Gabungan langsung melakukan pencarian secara visual di pinggir aliran sungai hingga radius 1 km. Hingga pukul 22.53 WIB upaya pencarian dilakukan namun belum membuahkan hasil.

Kemudian, pencarian dilakukan pada hari Senin, 4 Maret 2024 namun masih belum menemui hasil.

Tim dibagi menjadi 3 SRU, SRU I menggunakan perahu fiber BPBD menyisiri kembali Aliran Sungai dari lokasi kejadian hingga Jembatan Pemda Pringsewu sejauh ± 4 KM. SRU II dengan perahu karet Basarnas menyisiri Aliran Sungai dari Jembatan Pemda Pringsewu sampai Jembatan Mataram sejauh ± 6 KM.

Kemudian SRU III melakukan penyisiran di sisi aliran Sungai. Jika memungkinkan akan dilakukan penyelaman pada tempat yang dicurigai korban tenggelam.

Sekitar pukul 07.35 WIB Tim SAR Gabungan berhasil menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia di pinggir Sungai dengan jarak 3 km dari lokasi kejadian pada koordinat 5°20’37.20″S – 105° 1’13.90″E.

Selanjutnya korban dievakuasi menuju ke rumah duka menggunakan ambulance Puskesmas Yogya Pringsewu untuk diserahkan kepada pihak keluarga.

Sementara itu, Kapolres Pringsewu, AKBP Benny Prasetya, mengungkapkan apresiasi dan terima kasih kepada tim SAR gabungan dan masyarakat atas upaya keras dalam pencarian korban yang hanyut di Sungai Way Bulok.

“Kami aparat kepolisian mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak, baik TNI, Polri, SAR BPBD, dan masyarakat yang telah berkontribusi dalam pencarian sehingga berhasil menemukan korban,” ujarnya pada Selasa (5/3/2024) siang.

Selain itu, AKBP Benny Prasetya juga mengingatkan warga untuk lebih berhati-hati setelah serangkaian peristiwa tenggelam.

Ia menyarankan agar meningkatkan kewaspadaan saat berenang, terutama di sekitar sungai yang memiliki aliran air deras.

Orang tua juga diminta untuk lebih memperhatikan anak-anak mereka, terutama di sekitar sungai, mengingat kondisi aliran air yang deras dapat menjadi faktor risiko utama.

“Kami mengimbau kepada seluruh warga agar lebih berhati-hati saat berenang, terutama di area sungai yang memiliki aliran air deras. Orang tua juga diharapkan dapat mengawasi anak-anak mereka dengan lebih cermat,” tandasnya. (RB)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *